Bersama Al-Qur'an (195)
(إقرأ)
M. Djidin
IAIN Ternate
Membaca ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt. di dalam Al-Qur’an.
Ayat kauniyah adalah ayat
atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah SWT. Ayat kauniyah adalah ayat dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan lainnya yang ada di sekitar kita, di alam ini.
Bacaan kita hari ini :
Surga Tersembunyi di Pulau Bacan, Hal-Sel :
Merenungi Keindahan Ciptaan Allah
Meningkatkan Intensitas Syukur
Surga dunia terdiri dari dua kata yaitu surga dan dunia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ada surga di akhirat dan ada surga di dunia. Dalam perspektif Islam surga di akhirat dirasakan setelah manusia meninggal dan dibangkitkan di akhirat. Surga adalah tempat kenikmatan, kebahagiaan yang diperuntukkan bagi hamba-hamba Allah yang beriman dan bertaqwa atas amal ibadah, perbuatan baik yang dilakukan semasa hidup dan atas rahmat Allah swt. Surga di dunia, menurut KBBI, adalah kenikmatan duniawi yaitu kenikmatan atau kesenangan, kebahagiaan yang diperoleh selama masih hidup di dunia.
Bacaan kita kali ini terkait dengan ayat kauniyah, ayat yang tidak tertulis tetapi dalam bentuk ciptaan Allah swt. Mentadabburi indahnya ciptaan Allah. Dalam Al-Qur'an cukup banyak ayat yang menganjurkan, merekomendasikan kepada orang yang beriman agar mentadabburi, memperhatikan alam raya, ciptaan Allah swt. Rekomendasi itu salah satu di antaranya dalam bentuk pertanyaan seperti tergambar dalam surah al-Ghasyiyah ayat 17-20 : Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan (17). Dan langit bagaimana ia ditinggikan? (18). Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? (19), Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (20).
Ayat 17 mempertanyakan bagaimana unta diciptakan. Ayat ini mengandung makna bahwa dalam diri unta ada sesuatu yang harus diketahui, dipelajari. Unta adalah binatang unik dan memiliki kelebihan. Kelebihannya, unta memiliki punuk berupa gundukan lemak. Fungsinya sebagai cadangan makanan, menjadi sumber tenaga dan air. Karena itu, unta dapat berjalan di padang pasir yang sangat panas dan mampu bertahan selama sekitar tiga minggu tanpa makan dan minum. Perrtanyaan pada ayat 18 bagaimana langit ditinggikan tanpa tiang, ayat 19 bagaimana gunung ditegakkan. Gunung merupakan pasak atau paku bumi yang menghunjam ke dasar lapisan bumi. Gunung yang tampak oleh mata disamakan dengan kepala paku dan lebih pendek dari panjang paku tertancap kokoh jauh melewati dasar laut. Fungsi paku adalah untuk menguatkan agar tidak bergerak atau goyang. Sebagai pasak bumi, gunung berfungsi memperkuat bumi, menahan goncangan bumi dan dapat melindungi angin kencang. Demikian halnya pertanyaan ayat 20 bagaimana bumi dihamparkan. Atas kuasa Allah bumi diciptakan sebagai tempat tinggal makhluk Allah termasuk manusia.
Bumi didesain dan dimanage oleh Allah sedemikian rupa begitu indahnya. Salah satu di antaranya terletak di bagian timur Indonesia yaitu di salah satu pulau di Propinsi Maluku Utara, yaitu pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan (Hal-Sel). Pulau Bacan, Kabupaten Hal-Sel dihuni sekitar 20 etnis, di antaranya Jawa Solo, Bugis, Sumatra Barat, Papua, etnis di Maluku Utara, dan lainnya. Kalau di Jakarta ada Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah miniatur Indonesia, Indonesia kecil. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat dari semua Propinsi di Indonesia. Sedang Taman Budaya Saruma di pulau Bacan adalah rangkuman kebudayaan warga masyarakat Bacan Halsel yang tergambar pada rumah-rumah adat dari semua etnis, suku yang berdomisili di daerah ini. Salah satu keunikan Taman Budaya Saruma yang terletak di salah satu sisi kota Labuha, ibukota Hal-Sel ini adalah keasliannya, sangat alamiah. Pepohonan yang menjulang tinggi, didominasi pohon-pohon karet ditambah dengan pohon-pohon lainnya yang begitu indah membuat setiap pengunjung betah tinggal di sini, sejuk. Taman Budaya Saruma selain sebagai salah satu obyek wisata, tempat ini juga digunakan untuk berbagai kegiatan oleh berbagai instansi, sekolah, perguruan tinggi, dan oleh berbagai komunitas lainnya.
Dari apa yang dikemukakan kita dapat berkata bahwa keindahan alam yang terhampar di salah satu sisi kota Labuha di pulau Bacan Kabupaten Hal-Sel adalah kenikmatan tersendiri bagi pengunjungnya. Menikmati indahnya alam di Taman Budaya Darima, sseolah menikmati surga dunia. Hati senang hati bahagia menikmati ciptaan Allah swt. Salah satu tujuan anjuran mentadabburi ciptaan Allah adalah meningkatkan intensitas rasa syukur kita kepada Allah swt.
اللهم إجعلنا من الذاكرين الشاكرين ولاتجعلنا من الغافلين
Artinya :
"Ya Allah ya Tuhan kami,
Jadikanlah kami, hamba-hamba-Mu yang selalu mengingat dan bersyukur kepada-Mu. Dan janganlah Engkau ya Allah menjadikan kami termasuk orang-orang lalai".
Semoga bermanfaat
آمين يارب العٰلمين
والله اعلم بالصواب
Ternate, Jumat 20 September 2019
(إقرأ)
M. Djidin
IAIN Ternate
Membaca ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt. di dalam Al-Qur’an.
Ayat kauniyah adalah ayat
atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah SWT. Ayat kauniyah adalah ayat dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan lainnya yang ada di sekitar kita, di alam ini.
Bacaan kita hari ini :
Surga Tersembunyi di Pulau Bacan, Hal-Sel :
Merenungi Keindahan Ciptaan Allah
Meningkatkan Intensitas Syukur
Surga dunia terdiri dari dua kata yaitu surga dan dunia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ada surga di akhirat dan ada surga di dunia. Dalam perspektif Islam surga di akhirat dirasakan setelah manusia meninggal dan dibangkitkan di akhirat. Surga adalah tempat kenikmatan, kebahagiaan yang diperuntukkan bagi hamba-hamba Allah yang beriman dan bertaqwa atas amal ibadah, perbuatan baik yang dilakukan semasa hidup dan atas rahmat Allah swt. Surga di dunia, menurut KBBI, adalah kenikmatan duniawi yaitu kenikmatan atau kesenangan, kebahagiaan yang diperoleh selama masih hidup di dunia.
Bacaan kita kali ini terkait dengan ayat kauniyah, ayat yang tidak tertulis tetapi dalam bentuk ciptaan Allah swt. Mentadabburi indahnya ciptaan Allah. Dalam Al-Qur'an cukup banyak ayat yang menganjurkan, merekomendasikan kepada orang yang beriman agar mentadabburi, memperhatikan alam raya, ciptaan Allah swt. Rekomendasi itu salah satu di antaranya dalam bentuk pertanyaan seperti tergambar dalam surah al-Ghasyiyah ayat 17-20 : Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan (17). Dan langit bagaimana ia ditinggikan? (18). Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? (19), Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (20).
Ayat 17 mempertanyakan bagaimana unta diciptakan. Ayat ini mengandung makna bahwa dalam diri unta ada sesuatu yang harus diketahui, dipelajari. Unta adalah binatang unik dan memiliki kelebihan. Kelebihannya, unta memiliki punuk berupa gundukan lemak. Fungsinya sebagai cadangan makanan, menjadi sumber tenaga dan air. Karena itu, unta dapat berjalan di padang pasir yang sangat panas dan mampu bertahan selama sekitar tiga minggu tanpa makan dan minum. Perrtanyaan pada ayat 18 bagaimana langit ditinggikan tanpa tiang, ayat 19 bagaimana gunung ditegakkan. Gunung merupakan pasak atau paku bumi yang menghunjam ke dasar lapisan bumi. Gunung yang tampak oleh mata disamakan dengan kepala paku dan lebih pendek dari panjang paku tertancap kokoh jauh melewati dasar laut. Fungsi paku adalah untuk menguatkan agar tidak bergerak atau goyang. Sebagai pasak bumi, gunung berfungsi memperkuat bumi, menahan goncangan bumi dan dapat melindungi angin kencang. Demikian halnya pertanyaan ayat 20 bagaimana bumi dihamparkan. Atas kuasa Allah bumi diciptakan sebagai tempat tinggal makhluk Allah termasuk manusia.
Bumi didesain dan dimanage oleh Allah sedemikian rupa begitu indahnya. Salah satu di antaranya terletak di bagian timur Indonesia yaitu di salah satu pulau di Propinsi Maluku Utara, yaitu pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan (Hal-Sel). Pulau Bacan, Kabupaten Hal-Sel dihuni sekitar 20 etnis, di antaranya Jawa Solo, Bugis, Sumatra Barat, Papua, etnis di Maluku Utara, dan lainnya. Kalau di Jakarta ada Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah miniatur Indonesia, Indonesia kecil. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat dari semua Propinsi di Indonesia. Sedang Taman Budaya Saruma di pulau Bacan adalah rangkuman kebudayaan warga masyarakat Bacan Halsel yang tergambar pada rumah-rumah adat dari semua etnis, suku yang berdomisili di daerah ini. Salah satu keunikan Taman Budaya Saruma yang terletak di salah satu sisi kota Labuha, ibukota Hal-Sel ini adalah keasliannya, sangat alamiah. Pepohonan yang menjulang tinggi, didominasi pohon-pohon karet ditambah dengan pohon-pohon lainnya yang begitu indah membuat setiap pengunjung betah tinggal di sini, sejuk. Taman Budaya Saruma selain sebagai salah satu obyek wisata, tempat ini juga digunakan untuk berbagai kegiatan oleh berbagai instansi, sekolah, perguruan tinggi, dan oleh berbagai komunitas lainnya.
Dari apa yang dikemukakan kita dapat berkata bahwa keindahan alam yang terhampar di salah satu sisi kota Labuha di pulau Bacan Kabupaten Hal-Sel adalah kenikmatan tersendiri bagi pengunjungnya. Menikmati indahnya alam di Taman Budaya Darima, sseolah menikmati surga dunia. Hati senang hati bahagia menikmati ciptaan Allah swt. Salah satu tujuan anjuran mentadabburi ciptaan Allah adalah meningkatkan intensitas rasa syukur kita kepada Allah swt.
اللهم إجعلنا من الذاكرين الشاكرين ولاتجعلنا من الغافلين
Artinya :
"Ya Allah ya Tuhan kami,
Jadikanlah kami, hamba-hamba-Mu yang selalu mengingat dan bersyukur kepada-Mu. Dan janganlah Engkau ya Allah menjadikan kami termasuk orang-orang lalai".
Semoga bermanfaat
آمين يارب العٰلمين
والله اعلم بالصواب
Ternate, Jumat 20 September 2019
Comments
Post a Comment