Bersama al-Qur'an (182)
(إقرأ)
M. Djidin
IAIN Ternate
Membaca ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt. di dalam al-Qur’an.
Ayat kauniyah adalah ayat
atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah SWT. Ayat kauniyah adalah ayat dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan lainnya yang ada di sekitar kita, di alam ini.
Bacaan kita hari ini :
Perhatian Allah terhadap hamba-Nya tidak pernah berhenti sedikitpun :
Tafsir Surah Ar-Rahman ayat 29
Setiap ummat beragama mempercayai adanya Tuhan. Dalam Islam disebut dengan Allah. Kata Allah di dalam Alquran ditulis berdiri sendiri dan bergandengan dengan huruf lain, secara keseluruhan diulang sebanyak 2699 kali. Sebelum turunnya Alquran, nabi Ibrahim as sudah memperkenalkan kata Allah kepada masyarakat Makkah. Namun dalam perjalanan waktu masyarakat kota Makkah dan sekitarnya yang disebut masyarakat Jahiliah dikenal sebagai masyarakat penyembah berhala, penyembah patung. Mereka juga bersyarikat denga jin dan menjadikannya sebagai pelindung (QS. Al-Jin : 6; QS. Al-An'am : 100). Alquran datang dibawa oleh nabi Muhammad saw kembali memperkenalkan Allah kepada masyarakat. Banyak di antaranya kemudian memeluk agama Islam lalu menjadi sahabat setia nabi yang bersama nabi mendakwakan Islam. Sebenarnya, pada awal-awal turunnya Alquran berdasarkan urutan turunnya, Surah-surah awal yang dimulai Surah al-'Alaq lalu al-Qalam, al-Muzzammil, al-Muddatstsir dan bebarapa Surah berikutnya, Alquran
memperkenalkan Allah baru sebatas sifat-sifat Allah. Misalnya, Allah yang menciptakan, Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemelihara, Maha Tinggi, yang memberi petunjuk, dan lain-lain. Pada Surah ke-22 barulah Alquran menjelaskan bahwa Allah yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan itu adalah Allah Yang Maha Esa, Allah yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak beranak tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (QS. Al-Ikhlash : 1-4).
Sosialisasi Alquran bahwa tidak ada Tuhan selain Allah selain disampaikan oleh nabi Muhammad saw yang didahului oleh nabi Ibrahim as, pada dasarnya adalah tugas para nabi dan rasul. Nabi Nuh as misalnya, ketika ia berkata kepada kaumnya, wahai kaumku sembahlah Allah, sekal-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya (QS. Al-A'raf : 59).
Allah swt Yang Maha memiliki sifat-sifat kesempurnaan selalu dekat kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Hadis riwayat Muslim menyebutkan bahwa salat itu dibagi dua, sebahagian untuk Allah dan sebahagian untuk hamba.
قسمت الصلاة بيني وبين عبدي نصفين ، فنصفها لي ونصفها لعبدي
Redaksi yang lain dari Abu Hurairah, sebahagian di antaranya :
فإذا قال : إياك نعبد وإياك نستعين ، قال : هذا بيني وبين عبدي ولعبدي ما سأل ، فإذا قال : اهدنا الصراط المستقيم ، صراط الذين أنعمت عليهم ، غير المغضوب عليهم ولا الضالين ، قال : هذا لعبدي ولعبدي ما سأل
Ketika hamba membaca
إياك نعبد وإياك نستعين
Allah berkata ini antara saya dengan hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta. Saat hamba-Ku bermohon meminta petunjuk ke jalan yang lurus bukan jalan yang sesat, Allah berkata bahwa bagi hamba-Ku apa yang dia minta.
Hadis ini menggambarkan bahwa antara manusia dengan Tuhannya tidak pernah terputus hubungan setiap harinya. Bahkan dalam Surah Ar-Rahman ayat 29 digambarkan bahwa rahmat Allah sangat luas, perhatian terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman tidak pernah berhenti sedikitpun. Ayat dimaksud sebagai berikut :
يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ
Artinya :
Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
Ayat 29 tersebut mengandung makna bahwa sifat kemaha sempurnaan Allah menunjukkan bahwa Dialah Yang Maha Perkasa tidak butuh kepada makhluk-Nya tetapi makhluklah yang butuh kepada-Nya. Manusia yang beriman paling tidak lima kali sehari semalam setiap hari curhat dan menyampaikan keinginan, harapannya kepada Allah. Siang dan malam mereka berdoa dan beristighfar memohon kepada Allah agar doa-doa yang dipanjatkan diijabah oleh-Nya, dan permohonan ampun yang disampaikan agar Allah berkenan mengabulkannya.
Para ulama menjelaskan makna, pesan yang terkandung dalam Surah Ar-Rahman ayat 29 itu
bahwa Allah dengan kekuasaan dan kehendak-Nya setiap waktu Allah tidak hanya dekat kepada hamba-hamba-Nya yang beriman tetapi sangat concern terhadap hajat hamba-hamba-Nya. Setiap harinya Allah mendengar dan mengijabah do’a. Dia memberi siapa yang meminta, Dia menolong siapa yang sedang mengalami kesulitan, melapangkan yang sempit. Dia pun menyembuhkan yang sedang berbaring di rumah sakit dan mematikan siapa yang dikendaki-Nya. Alquran pada Surah Al-Baqarah ayat 186 :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Dari apa yang dikemukakan kita bisa berkata bahwa begitu dekatnya orang beriman kepada Khaliqnya, dan rahmat Allah, hidayah Allah setiap saat dibagikan Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, hamba-hamba yang selalu taat kepada-Nya. Sebagai orang yang beriman kita tidak pernah berhenti untuk merawat keimanan yang sudah terpatri dalam diri kita. Kita juga tidak pernah se detikpun berhenti untuk berharap kepada-Nya semoga usia yang sedang dijalani dipanjangkan dan selalu mampu berada dalam ketaatan kepada-Nya.
آمين يارب العٰلمين
والله اعلم بالصواب
Ternate, Rabu, 4 September 2019
(إقرأ)
M. Djidin
IAIN Ternate
Membaca ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt. di dalam al-Qur’an.
Ayat kauniyah adalah ayat
atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah SWT. Ayat kauniyah adalah ayat dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan lainnya yang ada di sekitar kita, di alam ini.
Bacaan kita hari ini :
Perhatian Allah terhadap hamba-Nya tidak pernah berhenti sedikitpun :
Tafsir Surah Ar-Rahman ayat 29
Setiap ummat beragama mempercayai adanya Tuhan. Dalam Islam disebut dengan Allah. Kata Allah di dalam Alquran ditulis berdiri sendiri dan bergandengan dengan huruf lain, secara keseluruhan diulang sebanyak 2699 kali. Sebelum turunnya Alquran, nabi Ibrahim as sudah memperkenalkan kata Allah kepada masyarakat Makkah. Namun dalam perjalanan waktu masyarakat kota Makkah dan sekitarnya yang disebut masyarakat Jahiliah dikenal sebagai masyarakat penyembah berhala, penyembah patung. Mereka juga bersyarikat denga jin dan menjadikannya sebagai pelindung (QS. Al-Jin : 6; QS. Al-An'am : 100). Alquran datang dibawa oleh nabi Muhammad saw kembali memperkenalkan Allah kepada masyarakat. Banyak di antaranya kemudian memeluk agama Islam lalu menjadi sahabat setia nabi yang bersama nabi mendakwakan Islam. Sebenarnya, pada awal-awal turunnya Alquran berdasarkan urutan turunnya, Surah-surah awal yang dimulai Surah al-'Alaq lalu al-Qalam, al-Muzzammil, al-Muddatstsir dan bebarapa Surah berikutnya, Alquran
memperkenalkan Allah baru sebatas sifat-sifat Allah. Misalnya, Allah yang menciptakan, Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemelihara, Maha Tinggi, yang memberi petunjuk, dan lain-lain. Pada Surah ke-22 barulah Alquran menjelaskan bahwa Allah yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan itu adalah Allah Yang Maha Esa, Allah yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak beranak tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (QS. Al-Ikhlash : 1-4).
Sosialisasi Alquran bahwa tidak ada Tuhan selain Allah selain disampaikan oleh nabi Muhammad saw yang didahului oleh nabi Ibrahim as, pada dasarnya adalah tugas para nabi dan rasul. Nabi Nuh as misalnya, ketika ia berkata kepada kaumnya, wahai kaumku sembahlah Allah, sekal-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya (QS. Al-A'raf : 59).
Allah swt Yang Maha memiliki sifat-sifat kesempurnaan selalu dekat kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Hadis riwayat Muslim menyebutkan bahwa salat itu dibagi dua, sebahagian untuk Allah dan sebahagian untuk hamba.
قسمت الصلاة بيني وبين عبدي نصفين ، فنصفها لي ونصفها لعبدي
Redaksi yang lain dari Abu Hurairah, sebahagian di antaranya :
فإذا قال : إياك نعبد وإياك نستعين ، قال : هذا بيني وبين عبدي ولعبدي ما سأل ، فإذا قال : اهدنا الصراط المستقيم ، صراط الذين أنعمت عليهم ، غير المغضوب عليهم ولا الضالين ، قال : هذا لعبدي ولعبدي ما سأل
Ketika hamba membaca
إياك نعبد وإياك نستعين
Allah berkata ini antara saya dengan hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta. Saat hamba-Ku bermohon meminta petunjuk ke jalan yang lurus bukan jalan yang sesat, Allah berkata bahwa bagi hamba-Ku apa yang dia minta.
Hadis ini menggambarkan bahwa antara manusia dengan Tuhannya tidak pernah terputus hubungan setiap harinya. Bahkan dalam Surah Ar-Rahman ayat 29 digambarkan bahwa rahmat Allah sangat luas, perhatian terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman tidak pernah berhenti sedikitpun. Ayat dimaksud sebagai berikut :
يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ
Artinya :
Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
Ayat 29 tersebut mengandung makna bahwa sifat kemaha sempurnaan Allah menunjukkan bahwa Dialah Yang Maha Perkasa tidak butuh kepada makhluk-Nya tetapi makhluklah yang butuh kepada-Nya. Manusia yang beriman paling tidak lima kali sehari semalam setiap hari curhat dan menyampaikan keinginan, harapannya kepada Allah. Siang dan malam mereka berdoa dan beristighfar memohon kepada Allah agar doa-doa yang dipanjatkan diijabah oleh-Nya, dan permohonan ampun yang disampaikan agar Allah berkenan mengabulkannya.
Para ulama menjelaskan makna, pesan yang terkandung dalam Surah Ar-Rahman ayat 29 itu
bahwa Allah dengan kekuasaan dan kehendak-Nya setiap waktu Allah tidak hanya dekat kepada hamba-hamba-Nya yang beriman tetapi sangat concern terhadap hajat hamba-hamba-Nya. Setiap harinya Allah mendengar dan mengijabah do’a. Dia memberi siapa yang meminta, Dia menolong siapa yang sedang mengalami kesulitan, melapangkan yang sempit. Dia pun menyembuhkan yang sedang berbaring di rumah sakit dan mematikan siapa yang dikendaki-Nya. Alquran pada Surah Al-Baqarah ayat 186 :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Dari apa yang dikemukakan kita bisa berkata bahwa begitu dekatnya orang beriman kepada Khaliqnya, dan rahmat Allah, hidayah Allah setiap saat dibagikan Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, hamba-hamba yang selalu taat kepada-Nya. Sebagai orang yang beriman kita tidak pernah berhenti untuk merawat keimanan yang sudah terpatri dalam diri kita. Kita juga tidak pernah se detikpun berhenti untuk berharap kepada-Nya semoga usia yang sedang dijalani dipanjangkan dan selalu mampu berada dalam ketaatan kepada-Nya.
آمين يارب العٰلمين
والله اعلم بالصواب
Ternate, Rabu, 4 September 2019
Comments
Post a Comment